Pilot Citilink kepergok kamera jelas lagi mabuk sebelum terbangin pesawat, kok dibiarin terbang..

loading...
Gerak-gerik ala mabuk Kapten Pilot Tekad Purna menjelang menerbangkan pesawat Citilink QG800 rute Surabaya-Jakarta Rabu (28/12) berbuah peringatan dari Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub. Maskapai Citilink diperintahkan untuk melakukan investigasi internal atas kelakuan pilot yang bisa membahayakan lebih dari 150 nyawa manusia itu. 

Surat peringatan tersebut diterbitkan Kamis (29/12). Surat ditandatangani Dirjen Perhubung­an Udara Suprasetyo. Dalam surat tersebut, Citilink dinilai mengabaikan persiapan penerbangan QG800 yang menggunakan pesawat Airbus A320. 


Sebagaimana diberitakan, penumpang QG800 panik karena omongan Tekad yang tidak lumrah dari dalam kokpit. Omongannya meracau ketika memberikan pengumuman. Ketika berjalan menuju pesawat pun, jalannya oleng seperti orang mabuk berat. 

Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Agoes Subagio membenarkan adanya teguran kepada Citilink. Menurut dia, maskapai pelat merah itu melanggar beberapa prosedur dalam penerbangan pukul 05.15 WIB tersebut. 

"Kami menyoroti beberapa kesalahan manajemen Citilink yang harusnya bisa menjamin prosedur bisa dilaksanakan. Apalagi, kesalahan prosedur ini terkait kapten yang harusnya bertanggung jawab penuh terhadap penerbangan," jelasnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin. 

Insiden terjadi dalam penerbangan Citilink dari Bandara Juanda, Surabaya, menuju Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin (28/12). Pesawat yang seharusnya take off pukul 05.15 WIB tertunda terbang hingga satu jam karena pilot yang bertindak aneh. 

Nursyamsi, salah seorang penumpang, menceritakan, pilot Tekad Purna menyampaikan pengumuman dari kokpit dengan cara yang tidak biasa. "Ngomongnya tidak jelas. Karena itu, penumpang panik," katanya. Setelah itu penumpang diminta kembali ke ruang tunggu. Pihak maskapai memutuskan untuk mengganti pilot. (Sumber JPNN)

Sejumlah kru membawa pilot keluar dari pesawat. Dia berjalan sempoyongan. Wajahnya ditutup kain. Dia digiring menuju klinik PT Angkasa Pura untuk menjalani pemeriksaan.

Setelah pergantian pilot, pesawat dengan kode penerbangan QZ-800 tersebut akhirnya terbang menuju Jakarta. Namun, tidak semua penumpang ikut. Sebanyak 15 orang membatalkan penerbangan. Manifes mencatat ada 152 penumpang de­wasa, 9 anak, dan 2 bayi. (wawker.com)