Sebelum tewas, 11 orang bergantian hirup udara melalui celah pintu toilet

loading...

Toilet berukuran 1,5x1,5 meter persegi tanpa ventilasi udara di rumah pengusaha Dodi Triono menjadi saksi bisu saat 11 orang berusaha mempertahankan nyawanya saat disekap 18 jam oleh kelompok perampok Ramlan Butar pada Senin, 26 Desember 2016.

Sebab, mereka secara bergantian menghirup udara dari celah kecil gagang atau grendel pintu toilet.

"Lalu kita digiring masuk semua ke toilet. Awalnya gagang pintunya blm dirusak. Setelah bapak (Dodi Triono) dimasukkan, itu dirusak sama bapak supaya ada celah sedikit di pintu untuk udara. Kita gantian ke lobang itu untuk bernafas," ungkap Windy Astuti (23), pembantu rumah tangga yang selamat saat perampokan di rumah majikannya, saat dikunjungi Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan, di RS Kartika, Pulomas, Jakarta Timur, Kamis (29/12).



Nahas, meski sudah berupaya mempertahankan hidup dengan bergantian menghirup udara dari celah pintu, lima orang yang berada di dalam "toilet maut" tersebut kehabisan oksigen.

Bahkan, tidak adanya asupan oksigen membuat pembuluh darah pemilik rumah, Dodi Triono, pecah dan nyawanya tak tertolong.

Windy mengaku sampai saat ini masih trauma jika dirinya diminta menceritakan kembali bagaimana sulitnya bertahan hidup di dalam toilet sempit tersebut hari itu.

"Di dalam toilet ada 11 orang, di dalam kami berjam-jam. Yang saya rasakan di dalam itu panas dan sesak meski ada celah udara sedikit di pintu itu," ujarnya.

Iriawan sempat menanyakan Windy perihal adanya korban yang sampai tanpa mengenakan baju saat ditemukan di dalam toilet tersebut.

"Itu karena pakai baju segini (panjang) karena di dalam toilet itu panas, bajunya dilepas," jawab Windy.

Perampokan disertai penyekapan di kediaman pengusaha Dodi Triono pada Senin, 26 Desember 2016, mengakibatkan enam penghuni tewas.

Keenamnya ditemukan tewas sehari berikutnya karena kehabisan oksigen setelah disekap bersama lima orang lainnya di dalam toilet sempit berukuran 1,5x1,5 meter persegi tanpa ventilasi udara.

Keenam korban yakni, pemilik rumah, Dodi Triono (59); putri pertama Dodi, Diona Arika Andra Putri (17); putri ketiga Dodi, Dianita Gemma Dzalfayla (9); teman sekolah Gemma, Amel (9); serta dua sopir pribadi Dodi, Yanto (23) dan Tasrok (40).

Sementara, lima korban selamat yang turut disekap di toilet tersebut adalah putri kedua Dodi, tiga Zanette Kalila Azaria (13); serta empat pembantu rumah tangga Dodi, Emi (41), Nursanti (22), Fitriani (23) dan Windy Astuti (23).

Kepolisian sudah berhasil menangkap pelaku perampokan yang menewaskan enam korban tersebut. Pelaku terdiri dari empat orang dipimpin residivis perampokan rumah mewah, Ramlan Butarbutar. Tinggal satu pelaku yang masih dalam pengejaran petugas. (wawker.com)