Ya Allah, Apakah Aku Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah ?

loading...
sungguh sangat manis, aku mengenalmu dari salah satu sahabat dekatku. Awalnya kita saling sapa, seperti tidak ada apa-apa. Entah kenapa ada rasa kagum pada sosok sederhana seperti dirimu. Sehingga tidak akan ada alasan sedikitpun untuk tidak menyukaimu.

Ya Allah, Apakah Aku Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah ?

Sering aku menanyakan pertanyaan yang sebenarnya sebuah alasan untuk bisa menyapamu. Bisa mendengar suaramu di telphon sudah lebih dari cukup membuat hatiku lebih bersemangat. Apa lagi bisa melihatmu dalam mimpi, Ya Allah semoga semua ini bisa menjadi nyata.

Karena kedekatan kita, pernah aku berfikir jika kau pun memiliki rasa yang sama. Apa dayaku sebagai seorang wanita yang tidak bisa langsung mengucapkan kata cinta. hanya bisa menunggu waktu kau mengungkapkan rasa cinta dan bersedia menemaiku untuk bisa hidup bersama.Tapi ternyata kenyataan tidak semanis yang aku harapkan. Entah kau terlalu sibuk dengan impianmu, atau memang kau tidak pernah ada rasa padaku.

Semua kenangan manis antara kita seperti tidak pernah terjadi. Kamu menjadi dingin, tidak seperti biasanya yang selalu hangat dengan senyum yang manis. Apa Salahku, Apakah karena aku yang pernah berharap menjadi bagian dari hidup mu. apakah dosa memiliki rasa cinta pada seorang laki-laki dan itu adalah kamu. apakah aku salah. 

Ya Allah, apakah aku jatuh cinta pada orang yang salah. Kenapa sangat sulit untuk melupakan sosoknya dari hidupku. bagaimana aku bisa membuka hati dan menerima kedatangan yang lain. Kalau semua tentangnya masih tersimpan rapi di dalam hati. Apakah aku harus tetap bertahan dan berharap waktu akan membawanya datang kerumah dan bertemu ayah. Apakah doa-doaku bisa mencairkan hatinya yang sekarang dingin dan kita bisa bersama memulai hidup.


Atau aku yang terlalu berharap pada seseorang yang belum tentu menjadi jodohku. Aku mendahului takdir dengan selalu memintanya Pada-Mu. Ya Allah, Jika ini mimpi. Aku ingin segera terbagun dan memulai hari dengan jiwa yang baru, harapan yang baru, tanpa ada namanya dalam hatiku. Sesederhana itu pintaku saat ini.