loading...
Seorang pria Saudi bernama Saleh Al Musfer Gamdi mengaku menemukan batu yang dibawa pasukan burung ababil dalam mengusir pasukan gajah yang hendak menghancurkan Kabah ratusan tahun silam. Batu tersebut ditemukan Gamdi di pegunungan terjadi di perbatasan Yaman saat tengah berburu. Batu berwarna gelap itu diyakininya sebagaimana yang disebut dalam Al-Quran. Batu seberat 131 gram tersebut memiliki gambar burung dan gajah. Sama persis seperti yang dituliskan dalam surat Al-fil mengenai kisah pasukan gajah dan burung ababil. Dalam surat tersebut disebutkan, Allah SWT mengirim burung ababil untuk melemparkan batu Sejil (kerikil neraka) untuk menghancurkan tentara yang dipimpin oleh panglima perang Yaman, Abrahah sebelum munculnya Islam untuk merobohkan Kabah di Mekkah.
Surat Al-fil sendiri secarah harfiah berarti gajah, sebab saat itu merupakan tahun gajah. Gamdi mengaku menemukan batu keras hitam kelabu itu di bagian selatan Jarb lembah. Daerah tersebut dulu dikenal sebagai Green Wadi, yakni tempat Abrahah dan tentara gajah itu tinggal selama jangka waktu tertentu sebelum menuju Mekkah. "Setahun setelah saya menemukan batu, saya meminta seorang teman Mesir yang kerabat bekerja di bidang arkeologi. Mereka menghubungi saya dan meminta saya untuk mengirim mereka gambar dari batu itu," kata Gamdi. Diperkirakan oleh para ahli, batu tersebut berumur 1.442 tahun. Sementara berita penemuan batu bernilai historis tinggi itu dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru Saudi. Gamdi bercerita setahun kemudian batu tersebut ditawar USD 4 juta atau sekitar Rp 46miliar ($1 = Rp 11.627) namun ditolaknya. Bahkan dinas pariwisata memintanya untuk menyerahkan batu itu pun ditolaknya. "Setelah serangkaian pesan dan panggilan telepon, mereka mengatakan mereka akan membeli batu untuk USD 4 juta tetapi saya menolak untuk menjualnya. Beberapa saat kemudian, departemen pariwisata di Baha (Saudi Arabia selatan) meminta saya untuk menyerahkan batu lebih lagi tetapi aku menolak," katanya saat itu.
Kisah Abrahah bermula akibat iri hati. Dia tidak mengakui jika Kabah lebih ramai dikunjungi daripada tempatnya, Yaman yang terdapat bangunan gereja besar. Dia kemudian memiliki keinginan memindahkan Arab ke Yaman. Abrahah dengan pongah mengklaim sanggup menghancurkan Kabah dengan mudah. Namun akhirnya tentara gajah miliknya justru porak-poranda akibat serangan burung ababil yang menghujani batu dan menyebabkan kekalahan dan kehancuran mereka sebelum mereka berhasil merobohkan Kabah.