Adab Sebelum Tidur: Jangan Tidur Tengkurap karena yang Seperti Ini Dimurkai Allah

loading...
Adab Sebelum Tidur: Jangan Tidur Tengkurap karena yang Seperti Ini Dimurkai Allah

Tidur adalah keadaan istirahat alami bagi makhluk hidup. Pada manusia dan banyak spesies lainnya, tidur penting untuk kesehatan.
Tanda tanda kehidupan seperti kesadaran, puls, dan frekuensi pernapasan mengalami perubahan.
Dalam tidur normal biasanya fungsi saraf motorikjuga saraf sensorik untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi dengan sistem saraf pusat akan diblokade, sehingga pada saat tidur cenderung tidak bergerak dan daya tanggap pun berkurang
Manusia menghabiskan sepertiga dari waktu hidupnya dengan tidur. Tidur bukan saja karena kelelahan tetapi juga karena kebiasaan dan pola hidup.Sebagai seorang muslim sudah selayaknya untuk selalu memperhatikan adab-adab dalam Islam yang sudah diajarkan oleh Rasulullah, termasuk saat hendak tidut.
Karena semua ada hikmahnya serta pahala yang sangat besar.
DIkutip dari abanaonline.com berikut adab tidur dalam Islam beserta dalil-dalinya yang shahih.
1. Membersihkan Tempat Tidur
Bila hendak tidur usahakan untuk membersihkan tempat tidur terlebih dahulu, agar terhindar dari hal-hal yang membahayakan saat kita tidur.
Sebab, terkadang di atas tempat tidur terdapat kotoran, semut, atau benda-benda yang berbahaya. Hal ini sesuai apa yang diperintahkan oleh Allah dan RasulNya.
Rasulullah bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan 'bismillah', karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi." (HR. Al Bukhari No. 6320, Muslim No. 2714, At-Tirmidzi No. 3401 dan Abu Dawud No. 5050)
2. Bersuci sebelum Tidur
Sebelum berangkat tidur dianjurkan untuk berwudhu seperti kalian wudhu untuk salat, sehingga ketika kalian tidur maka kalian berada dalam kondisi suci.
Karena Allah menyukai orang-orang yang senantiasa berada dalam kondisi suci. Hal ini berdasarkan hadits Al Baro bin Azib, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
"Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu" (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
Nabi juga bersabda, "Sucikanlah badan kalian, niscaya Allah akan mensucikan kalian. Tidaklah seorang hamba yang bermalam dalam keadaan suci melainkan ia bermalam bersama malaikat dalam pakaiannya. Dan tidaklah ia bergerak sesaat di malam itu, melainkan malaikat mendoakannya, "Ya Allah ampunilah hamba Mu ini, karena ia telah tidur dalam keadaan suci." (HR. Thabrani, dishahihkan oleh Albani)
3. Sebelum Tidur Harus Berdzikir dan Berdoa
Adab tidur dalam Islam berikutnya adalah berdzikir dan berdoa sebelum tidur, adab ini merupakan adab yang wajib diperhatikan oleh seluruh kaum muslimin, baik yang tua, muda, anak-anak atau suami dan istri.
Jika kita membiasakan berdzikir dan berdoa sebelum tidur maka kita akan dijaga oleh Allah. Di antara dzikir dan doa yang diajarkan Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah:

Dzikir tidur pertama: Membaca surat al-Ikhlas, al Falaq, dan an-Nas lalu meniupkannya ke anggota tubuh.
Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya Aisyah:
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
"Nabi shallallahu alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan 'Qul huwallahu ahad' (surat Al Ikhlash), 'Qul a'udzu birobbil falaq' (surat Al Falaq) dan 'Qul a'udzu birobbin naas' (surat An Naas).
Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali." (HR. Bukhari no. 5017).
Dzikir tidur kedua: Membaca ayat kursi sebelum tidur.
Adab Tidur dalam Islam Lengkap Beserta Dalilnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:
وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari no. 3275)
Dzikir tidur ketiga: Membaca do'a sebelum tidur "Bismika allahumma amuutu wa ahyaa".
Dari Hudzaifah, ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »
"Apabila Nabi shallallahu alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: 'Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324)
4. Menghindari Banyak Makan dan Minum Sebelum Tidur
Adab tidur Rasulullah yang ketiga ialah menghindari makan dan minum terlalu banyak.
Mengapa? Karena apabila kalian banyak makan dan minum di malam hari akan menyebabkan tidur terlalu lelap, sehingga seseorang akan kehilangan kesempatan untuk meraih pahala yang berlimpah (solat subuh atau solat malam). Rasulullah telah menjelaskan ukuran makan dan minum yang ideal.
Dari Miqdam bin Ma'di Karib bahwasannya Nabi bersabda,
الْمِقْدَامَ بن معدي كرب الكندي قال سمعت رَسُولَ اللَّهِ يقول ما مَلأَ بن آدَمَ وِعَاءً شَرًّا من بَطْنٍ حَسْبُ بن آدَمَ أُكُلاَتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فان كان لاَ مَحَالَةَ فَثُلُثُ طَعَامٍ وَثُلُثُ شَرَابٍ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ رواه أحمد والترمذي وصححه الألباني
"Sahabat Al Miqdam bin Ma’dy kareb Al Kindi mengisahkan: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Tidaklah seorang anak Adam memenuhi suatu kantung yang lebih buruk dibanding perutnya. Bila tidak ada pilihan, maka cukuplah baginya sepertiga dari perutnya untuk makanan, sepertiga lainnya untuk minuman dan sepertiga lainnya untuk nafasnya." (HR. Ahmad, At Tirmizy, An Nasai dan disahihkan oleh al-Albani)
Sufyan Ats Tsauri berkata, "Hendaklah kalian tidak terlalu banyak makan, sehingga kalian dapat melaksanakan shalat tahajjud."
Kesimpulannya, jika kita banyak makan dan minum di malam hari maka kita juga lah yang akan mendapatkan kerugian dan tidak mendapatkan keberkahan. Oleh sebab itu perhatikanlah adab tidur yang satu ini.
5. Tidak Berlebihan juga Termasuk Adab Tidur dalam Islam
Apa maksudnya tidak berlebihan? Artinya adalah kita dilarang berlebihan menggunakan sarana alat tidur, misalnya terlalu nyaman, kasur tebal satu meter dan lain sebagainya.
Islam lebih menganjurkan umatnya untuk bersikap sederhana ketika menggunakan sarana tidur. Hal itu supaya dapat membantu kita untuk lekas bangun di pagi hari.
Rasulullah sebagai suri tauladan kita telah mencontohkan adab tidur yang baik, beliau selalu terbiasa tidur menggunakan tempat tidur yang sangat sederhana.
Aisyah pernah menceritakan, "Tikar Rasulullah shalallahu alaihi wassalam yang beliau gunakan untuk tidur terbuat dari kulit yang berisi sejenis sabut." (HR. Muslim)
Subhanaallah, tentu semua ada tujuan dan maksud tersendiri. Tujuannya adalah supaya kita tidak terlalu nyenyak dan mudah bangun saat sepertiga malam.
6. Dilarang Tidur dengan Tengkurup
Adab yang keenam ini banyak dilakukan oleh sebagian orang, padahal tidur dengan posisi tengkurup tidak baik bagi kesehatan dan dibenci oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
Beliau shalallahu alaihi wassalam mengingatkan bahwa cara tidur seperti itu dibenci oleh Allah.
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam bersabda:
عن يعيش ان طخفة الغفاري رضي الله عنه قال: قال أبي بينما أنا مضطجع في المسجد على بطني إذا رجل يحركني برجله فقال:" إن هذه ضجعة يبغضها الله" قال فنظرت فإذا رسول الله صلى الله عليه وسلم
Ya'isy bin Thikhfah Al-Ghifari berkata, "Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, "Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai Allah."
Bapakku berkata, "Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam." (HR. Abu Dawud, disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Takhrij Misykat al-Mashabih, 4718)
7. Tidur dengan Cara Miring ke Kanan
Inilah Islam, dimana Rasulullah shalallahu alaihi wassalam telah memberikan petunjuk tata cara tidur yang baik agar mendatangkan manfaat bagi pelakunya.
Diriwayatkan dari Bara' bin Azib ia berkata, "Rasulullah shalalllahu alaihi wassalam bersabda kepadaku, 'Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah dengan bertelekan pada bagian tubuh sebelah kanan." (HR. Bukhari)
Bila seseorang tidur dengan miring ke kiri, maka tidurnya akan menjadi pulas. Karena, hati berada dalam istirahat total, sehingga akan terasa berat untuk bangun. Islam memerintahkan tidur dengan miring ke kanan agar tidurnya tidak terlalu lelap sehingga diharapkan dapat bangun pagi-pagi untuk melaksanakan shalat tahajjud dan shalat subuh tepat waktu.
10. Bersegera untuk Tidur
Ketika waktu sudah malam kita harus membiasakan diri untuk bergegas tidur lebih awal jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat dan dihindari untuk bermain-main atau bercerita bersama teman-teman.
Apalagi begadang malam.
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya." (HR. Bukhari no. 568)
Ibnu Baththol menjelaskan, "Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama'ah.
Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, "Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!" (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)
Kesimpulan dari hadits di atas, Nabi sangat membenci ngobrol sesudah Salat Isya dan menasehati para sahabat beliau agar menghindari hal itu.
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam membenci ngobrol sesudah isya karena mengakibatkan rasa kantuk sebelum subuh atau melaksanakan shalat shubuh tidak pada waktunya atau luput dari shalat Tahajjud. (*/Sumber: http://www.abanaonline.com)