loading...
Seorang ibu rumah tangga, Sorina Amelia Prameswary (34), meninggal dunia di rumah yang dikontraknya di Jalan Sultan Sulaiman, Pelita III RT 12, Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Tak hanya Sorina, bayinya yang masih berusia dua bulan, Annabelle Alexandrya Nagatha Marcello, juga meninggal karena tertindih lengan ibunya. Keduanya ditemukan dalam kondisi tewas dengan posisi berdampingan, Senin (4/8/2014) kemarin.
Diperkirakan Sorina sudah meninggal tiga hari sebelumnya, hidungnya mengeluarkan darah. Sementara itu, bayinya diduga meninggal karena tak bisa bernapas karena hidungnya terjepit lengan ibunya. Saat ditemukan, rahang dan hidung kanan miring ke kiri, tertindih lengan ibunya.
Tata Marcello (29), suami dan ayah korban, tak henti menangisi kepergian anak dan istrinya. Pada saat kejadian itu, Marcello tidak berada di Samarinda. Dia bekerja di Wamena sejak dua bulan lalu. “Saya dihubungi polisi, disuruh cepat pulang. Sampai di sini, keduanya sudah tidak bernyawa,” kata Marcello, Selasa (5/8/2014).
Dikatakan Marcello, tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh anak dan istrinya. “Sejak menikah saya tahu dia penyakit asma. Jadi memang kejadian ini karena dia sakit,” kata Marcello.
Sorina dan Annabelle ditemukan oleh Niza Fahriansyah Samsudin (43). Niza adalah tetangga Sorina, rumahnya berseberangan dengan rumah kontrakan Sorina.
“Diketuk beberapa kali oleh tetangga juga yang namanya Mamak Panji, karena tak kunjung ada jawaban, Mamak Panji memberi tahu kami. Pintu rumah terkunci, tapi jendelanya terbuka," kata dia.
"Dibantu lima orang dan anak saya lalu membuka kunci pintu dengan memasukkan tangan ke jendela yang posisinya dekat dengan pintu, setelah pintu terbuka Sorina sudah mengeluarkan darah dan anaknya sudah kejepit tangan ibunya,” sambung Niza.
Warga setempat langsung melapor kepada ketua RT, yang kemudian menelepon polisi. Polsekta Samarinda Ilir sempat melakukan identifikasi terhadap jasad Sorina dan bayinya. “Keluarganya termasuk suami korban sudah diberi kabar dan langsung datang. Untuk lebih meyakinkan lagi kita tunggu hasil otopsi,” kata Kepala Polsekta Samarinda Ilir Kompol Yuniar Ariefianto.
sumber ; http://www.merdekasiana.com/2016/10/bayi-tewas-tertindih-lengan-ibunya-yang.html#
Tak hanya Sorina, bayinya yang masih berusia dua bulan, Annabelle Alexandrya Nagatha Marcello, juga meninggal karena tertindih lengan ibunya. Keduanya ditemukan dalam kondisi tewas dengan posisi berdampingan, Senin (4/8/2014) kemarin.
Diperkirakan Sorina sudah meninggal tiga hari sebelumnya, hidungnya mengeluarkan darah. Sementara itu, bayinya diduga meninggal karena tak bisa bernapas karena hidungnya terjepit lengan ibunya. Saat ditemukan, rahang dan hidung kanan miring ke kiri, tertindih lengan ibunya.
Tata Marcello (29), suami dan ayah korban, tak henti menangisi kepergian anak dan istrinya. Pada saat kejadian itu, Marcello tidak berada di Samarinda. Dia bekerja di Wamena sejak dua bulan lalu. “Saya dihubungi polisi, disuruh cepat pulang. Sampai di sini, keduanya sudah tidak bernyawa,” kata Marcello, Selasa (5/8/2014).
Dikatakan Marcello, tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh anak dan istrinya. “Sejak menikah saya tahu dia penyakit asma. Jadi memang kejadian ini karena dia sakit,” kata Marcello.
Sorina dan Annabelle ditemukan oleh Niza Fahriansyah Samsudin (43). Niza adalah tetangga Sorina, rumahnya berseberangan dengan rumah kontrakan Sorina.
“Diketuk beberapa kali oleh tetangga juga yang namanya Mamak Panji, karena tak kunjung ada jawaban, Mamak Panji memberi tahu kami. Pintu rumah terkunci, tapi jendelanya terbuka," kata dia.
"Dibantu lima orang dan anak saya lalu membuka kunci pintu dengan memasukkan tangan ke jendela yang posisinya dekat dengan pintu, setelah pintu terbuka Sorina sudah mengeluarkan darah dan anaknya sudah kejepit tangan ibunya,” sambung Niza.
Warga setempat langsung melapor kepada ketua RT, yang kemudian menelepon polisi. Polsekta Samarinda Ilir sempat melakukan identifikasi terhadap jasad Sorina dan bayinya. “Keluarganya termasuk suami korban sudah diberi kabar dan langsung datang. Untuk lebih meyakinkan lagi kita tunggu hasil otopsi,” kata Kepala Polsekta Samarinda Ilir Kompol Yuniar Ariefianto.
sumber ; http://www.merdekasiana.com/2016/10/bayi-tewas-tertindih-lengan-ibunya-yang.html#