loading...
Reportaseterkini.net - Jenazah utuh meski telah terkubur selama puluhan tahun mungkin merupakan keajaiban. Kasus semacam ini tentu sangat jarang terjadi dan sulit ditemukan. Nyatanya, kasus ini benar-benar terjadi.
Syamsudin telah meninggal 35 tahun silam. Tetapi jenazahnya tetap utuh meskipun telah dikubur puluhan tahun.
Hal itu diketahui ketika ada penggalian kuburan baru di samping Syamsudin. Sang penggali kubur bernama Siwul mendapati kain kafan Syamsudin masih utuh dan bersih, begitu juga dengan jasadnya.
Selama hidupnya, Syamsudin dikenal sebagai guru ngaji di Desa Jebres, Solo, Jawa Tengah. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani sekaligus guru ngaji tersebut dikenal khusyuk dalam beribadah.
Kendati hanya berprofesi guru ngaji dengan upah tidak seberapa, Syamsudin sangat tabah menjalani hidupnya. Bahkan ketiga anaknya ia beri nafkah seadanya. Di samping itu, Syamsudin pun dikenal sangat santun dan ramah kepada setiap orang.
Apa yang dilakukan Syamsudin sebagai tindak lanjut dari ajaran agama, seorang yang dicintai Allah bukan orang kaya, melainkan orang ikhlas dan taat ibadah. Karena itulah, Syamsudin memilih mengabdikan dirinya sebagai guru ngaji di kampungnya.
Kepribadian almarhum yang baik itu semakin dikagumi ketika jenazahnya ditemukan masih utuh.[] Sumber: dream.co.id
Syamsudin telah meninggal 35 tahun silam. Tetapi jenazahnya tetap utuh meskipun telah dikubur puluhan tahun.
Hal itu diketahui ketika ada penggalian kuburan baru di samping Syamsudin. Sang penggali kubur bernama Siwul mendapati kain kafan Syamsudin masih utuh dan bersih, begitu juga dengan jasadnya.
Selama hidupnya, Syamsudin dikenal sebagai guru ngaji di Desa Jebres, Solo, Jawa Tengah. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tani sekaligus guru ngaji tersebut dikenal khusyuk dalam beribadah.
Kendati hanya berprofesi guru ngaji dengan upah tidak seberapa, Syamsudin sangat tabah menjalani hidupnya. Bahkan ketiga anaknya ia beri nafkah seadanya. Di samping itu, Syamsudin pun dikenal sangat santun dan ramah kepada setiap orang.
Apa yang dilakukan Syamsudin sebagai tindak lanjut dari ajaran agama, seorang yang dicintai Allah bukan orang kaya, melainkan orang ikhlas dan taat ibadah. Karena itulah, Syamsudin memilih mengabdikan dirinya sebagai guru ngaji di kampungnya.
Kepribadian almarhum yang baik itu semakin dikagumi ketika jenazahnya ditemukan masih utuh.[] Sumber: dream.co.id