Masha Allah, Ternyata Meniup Minuman Panas Itu Di Larang Dalam Islam, Ini Sebabnya !

loading...
Reportaseterkini.net - Masha Allah, Ternyata Meniup Minuman Panas Itu Di Larang Dalam Islam, Ini Sebabnya yang Akan Membuat Anda Merinding Membacanya .Salah satu adab makan adalah dilarang bernafas di dalam wadah dan juga dilarang meniup-niup saat minum. Adab ini kadang tidak diperhatikan oleh kita karena ingin buru-buru segera menikmati minuman yg sedang panas. Padahal menunggu sebentar atau tanpa meniup-niup, itu lebih selamat bahkan lebih sehat. Karena perlu diketahui bahwa saat meniup-niup seperti itu, sejatinya yang keluar adalah udara yang tidak bersih. Dengan alasan inilah Nabi shallallahu �alaihi wa sallam melarangnya.
.

Dari Abu Sa�id Al Khudri, ia berkata,
�Nabi shallallahu �alaihi wa sallam melarang meniup-niup saat minum. Seseorang berkata, �Bagaimana jika ada kotoran yg aku lihat di dalam wadah air itu?� Beliau bersabda, �Tumpahkan saja.� Ia berkata, �Aku tidak dapat minum dengan satu kali tarikan nafas.� Beliau bersabda, �Kalau begitu, jauhkanlah wadah air (tempat mimum) itu dari mulutmu.� (HR. Tirmidzi dan Ahmad )
.
Dari Ibnu �Abbas radhiyallahu �anhuma, ia berkata, �Nabi shallallahu �alaihi wa sallam melarang dari bernafas di dalam wadah air (bejana) atau meniupnya.� (HR. Tirmidzi ). Artinya saat minum dilarang mengambil nafas dalam wadah. Yang dibolehkan adalah bernafas di luar wadah. Sedangkan meniup-niup saat minum -sebagaimana kata Ibnu Hajar- itu lebih parah dari sekedar bernafas di dalam wadah.
.
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al �Utsaimin mengatakan bahwa ketika seseorang meniup-niup, maka yg keluar adalah udara yang kotor. Oleh karenanya, Nabi shallallahu �alaihi wa sallam melarang melakukan seperti itu.
.
Kemudian Nabi shallallahu �alaihi wa sallam juga mengatakan bahwa jika ada yg tidak dapat minum dengan satu tarikan nafas, maka ia bisa minum lalu bernafas setelah itu di luar wadah, lalu minum kembali. Kata Syaikh Ibnu �Utsaimin, sebagian ulama menyatakan ketika butuh tidak mengapa meniup minuman yg sedang panas biar cepat dingin. Mereka memberikan keringanan dalam hal ini. Akan tetap kata Syaikh Ibnu �Utsaimin, tetap berpendapat bahwa minuman panas tidak ditiup seperti itu. Sebenarnya bisa mendinginkan minuman dgn menuangkan minuman panas ke wadah lain lalu membaliknya kembali.
.
Semoga kita bisa menerapkan adab ini dalam kehidupan sehari-hari.
.
Via @rumayshocom

Fakta ilmiah tentang larangan meniup makanan/minuman
Subbahanallah. Dalam Islam, kebiasaan ini tidak dibenarkan oleh Nabi sekitar 14 abad lalu atau sekitar tahun 550an masehi. Ternyata, larangan tersebut mengandung hikmah dalam ilmu pengetahuan yang baru diteliti di era kontemporer-modern sekarang ini.

Bahaya asam karbonat
Fakta ilmiah pertama, bahwa bertemunya H2O (air dalam gelas) dengan karbondioksia atau CO2 (udara yang kita tiupkan melalui mulut) akan menghasilkan asam karbonat atau H2CO3.

Nah jika senyawa kimia ini masuk ke dalam perut kita bisa menyebabkan penyakit jantung. Bagaimana? Masih ingin meniup minuman panas?

Partikel berbahaya
Di dalam mulut kita terdapat partikel berbahaya. Apakah itu? Sisa-sisa makanan dalam mulut akan membusuk sehingga menyebabkan bau mulut tidak sedap. Bau ini apabila ditiupkan dalam air panas yang akan kita minum, maka akan menempel dan sangat tidak baik jika kita minum lagi.

Mikro organisme
Selain itu, di dalam mulut terdapat mikro organisme tak kasat mata yang bersifat mutualisme (baik) dan juga ada yang patologi (buruk). Maka, makhluk kecil tak kasat mata dalam mulut akan menempel pada makanan panas apabila kita tiup dan kemudian masuk ke dalam perut. Bukankah ini berbahaya?

Demikian tiga fakta ilmiah mengenai larangan meniup minuman atau makanan panas dalam Islam yang acapkali kita lakukan sehari-hari. Kalau gosok gigi sampai bersih lalu kumur-kumur pakai obat kumur bagaimana? Tetap saja, sebaiknya ikuti hadis dari Rasulullah yang jelas-jelas sangat baik jika kita mengikutinya. Pun, kebiasaan tidak meniup makanan panas menjadi bagian dari sunah nabi. Subhanallah. (Lismanto/IslamCendekia.Com)