Jangan Vonis Hitam di Jidat Itu Tanda Riya, Ini Penjelasan Sederhananya

loading...
Jangan Vonis Hitam di Jidat Itu Tanda Riya, Ini Penjelasan Sederhananya

Beberapa waktu yang lalu sempat ramai tulisan yang memvonis bahwa tanda hitam di jidat bagi seorang pria itu merupakan tanda Riya.
Bahkan penulis menuliskan bahwa tanda hitam di jidat bisa membuat orang salah sangka, mengira seseorang sangat shalih padahal bisa saja hatinya sangat keras.
Benarkah tuduhan tersebut, daripada membahas isi hati orang lebih baik kita berprasangka baik. Penjelasan sederhana dari semoga bisa menjawab kegundahan para pria yang memiliki dahi hitam.
Muslimah Solehah Berjidat Hitam, Ada?
Kaum ibu, Sesolehah apapun dia, serajin apapun shalatnya dan sekencang apapun tahajjudnya, jarang sekali ditemui jidatnya menghitam. Jidat kaum ibu solehah selalu bersih dan kinclong.
Karena kaum ibu shalatnya di rumah, diatas sajadah yang bersih dan empuk. Ditambah lagi, kaum ibu shalatnya wajib bolong-bolong tiap bulan karena kedatangan tamu.
Dan jika si ibu model subur dan patuh dengan suami, tiap tahun juga bakal bolong shalat minimal sebulan setengah, karana ada nifas setelah melahirkan.
Sel-sel tubuhnya juga akan diperbaharui. Sehingga akan teramat sulit ditemukan adanya jidat hitam di kalangan emak-emak.
Berbeda dengan kaum pria yang diwajibkan menunaikan Sholat Fardhu 5 waktu dengan disiplin di masjid atau ditempat-tempat umum ketika azan berkumandang.
  • Shalat di karpet-karpet umum masjid.
  • Shalat di lantai-lantai masjid yang pernah diinjak oleh ribuan kaki.
  • Shalat dengan wajah yg masih basah oleh air wudhuk yang kadang akan menyerap pasir dan menyapu sajadah umum yg sudah dishalati oleh ribuan jidat.
  • Shalat diawali beberapa rokaat rawatib dan diakhiri dengan benerapa rokaat rawatib.
  • Shalat diatas alas yang sudah diinjak ribuan jidat yang datang dari berbagai kalangan, ada jidat tukang becak yg soleh, ada jidat PNS soleh, ada jidat tukang bangunan yang soleh, ada jidat tukang mulung yg soleh, ada jidat pedagang asongan yang soleh, jidat pedagang pasar rakyat yang soleh, ada jidat petani yg soleh, dan berbagai jidat soleh lainnya.
Sehingga amat wajar jika sajadah yang sudah menampung ribuan jidat berkeringat itu juga akhirnya akan memberi bekas kepada jidat-jidat yg lain dan membuatnya menjadi menghitam.
Selain faktor tempat sujud yang tidak selalu halus, kualitas kulit yang dimiliki masing-masing pribadi juga berbeda-beda, ada yang mudah menghitam dan yang tidak.
Jadi daripada memvonis atau menerawang jauh kedalam hati pria yang berjidat hitam dengan melabelkan sebagai ahli Riya, akan lebih baik jika mencari 1001 alasan kebaikan. Bahkan bisa jadi pria yang berjidat hitam itu sebenarnya tidak mengharapkan berjidat hitam.
Wallahu ‘alam
Disarikan dari tulisan Ustadz Kivlein Muhammad
[islamedia.id/kivlein]