loading...
Ditekankan kepada semua orangtua agar selalu berhati-hati menjaga anaknya. Ada modus kejahatan baru yang mengambil darah anak-anak. Kejadian ini terjadi pada Rabu (14/09/16), di Banjarmasin.
Ayah korban dan korban melaporkan kasus dugaan penyekapan di dampingi dua Polwan (Baju putih) dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Banjarmasin. (Antaranews)
Seorang bocah laki-laki yang masih duduk di Sekolah Dasar harus mengalami nasib naas dan trauma setelah dirinya disekap di dalam mobil kemudian diambil darahnya lalu didorong dan ditendang keluar mobil oleh lima orang laki-laki dewasa yang saat itu berada di dalam mobil tersebut.
Dikutip dari antaranews, wali kelas 4 SDN Sei Lulut 8 Banjarmasin Masnah di Banjarmasin, Kamis, mengatakan anak didiknya yang diduga mengalami tindak kekerasan itu diketahui berinisial YG (10) warga Jalan Pramuka Komplek Smanda Raya Smanda 3 RT20 Kecamatan Banjarmasin Timur.
Ia mengatakan, dari keterangan orang tua korban kalau anaknya telah disekap oleh beberapa orang laki-laki saat menunggu jemputan ayahnya. YG saat menunggu jemputan di jalan Mahatkasan Komplek Satelit tepatnya samping sekolah dihampiri sebuah mobil kemudian turun laki-laki dewasa yang langsung menutup mulutnya dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Sampai di dalam mobil kedua tangan YG dipegangi oleh beberapa laki-laki diketahui ada lima orang, salah satunya mengeluarkan alat suntik.
"Anak itu katanya sempat berontak dan berteriak dalam keadaan mulut dibekap," tutur Masnah.
Masnah terus mengatakan, laki-laki yang memegang alat suntik itu kemudian menyuntikan ke tangan kanan YG dan mengambil darah dari tangannya.
Usia mengambil darah, YG masih nampak takut itu kembali menerima tindak kekerasan karena dirinya harus ditendang ke luar dari dalam mobil.
Kejadian penyekapan di dalam mobil itu terjadi pada Rabu (14/9) sore, sekitar pukul 15.00 wita di samping sekolah SDN Sei Lulut 8 Banjarmasin.
"Seperti itu ceritanya yang saya dapat dari orang tua dan anak didik saya yang mengalami kejadian tersebut," ucapnya.
Terus dikatakannya, untuk YG saat ini tidak masuk sekolah karena masih mengalami trauma dan takut atas kejadian yang dia alami. Sementara itu orang tua dari YG bernama Zurkani di Banjarmasin, mengatakan, saat itu dirinya menjemput anaknya dan terlihat anaknya lesu serta bajunya kotor.
Sampai di rumah dirinya merasa curiga kenapa tangan anaknya terus terlipat menutup dada, setelah ditanya YG tetap tidak mau cerita.
"Saya coba telepon wali kelasnya namun YG malah menangis dan ketakutan dari tingkah lakunya itu membuat saya bertanya-tanya," tuturnya.
Tidak berapa lama YG mau cerita kalau dirinya disekap di dalam mobil lalu diambil darahnya setelah itu ditendang keluar mobil oleh lima orang laki-laki.
Warga Komplek Smanda Raya, Smanda 3 Rt 20 Banjarmasin Timur itu terus mengatakan, kejadian anaknya disekap itu terjadi di samping sekolahnya di dalam mobil.
Korban, saat ini diungsikan ke Gambut Kabupaten Banjar, Kalsel tempat pamannya.
"YG masih trauma dan takut hingga tidak mau sekolah untuk sementara waktu ini, dan ditangan kanannya terdapat memar serta bekas suntikan," ujar Zurkani.
Saat ditanya, apakah kasus yang dialami anaknya itu sudah dilaporkan kepihak yang berwajib, dirinya menjawab belum dilaporkan. (wajibbaca.com)
Ayah korban dan korban melaporkan kasus dugaan penyekapan di dampingi dua Polwan (Baju putih) dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polresta Banjarmasin. (Antaranews)
Seorang bocah laki-laki yang masih duduk di Sekolah Dasar harus mengalami nasib naas dan trauma setelah dirinya disekap di dalam mobil kemudian diambil darahnya lalu didorong dan ditendang keluar mobil oleh lima orang laki-laki dewasa yang saat itu berada di dalam mobil tersebut.
Dikutip dari antaranews, wali kelas 4 SDN Sei Lulut 8 Banjarmasin Masnah di Banjarmasin, Kamis, mengatakan anak didiknya yang diduga mengalami tindak kekerasan itu diketahui berinisial YG (10) warga Jalan Pramuka Komplek Smanda Raya Smanda 3 RT20 Kecamatan Banjarmasin Timur.
Ia mengatakan, dari keterangan orang tua korban kalau anaknya telah disekap oleh beberapa orang laki-laki saat menunggu jemputan ayahnya. YG saat menunggu jemputan di jalan Mahatkasan Komplek Satelit tepatnya samping sekolah dihampiri sebuah mobil kemudian turun laki-laki dewasa yang langsung menutup mulutnya dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Sampai di dalam mobil kedua tangan YG dipegangi oleh beberapa laki-laki diketahui ada lima orang, salah satunya mengeluarkan alat suntik.
"Anak itu katanya sempat berontak dan berteriak dalam keadaan mulut dibekap," tutur Masnah.
Masnah terus mengatakan, laki-laki yang memegang alat suntik itu kemudian menyuntikan ke tangan kanan YG dan mengambil darah dari tangannya.
Usia mengambil darah, YG masih nampak takut itu kembali menerima tindak kekerasan karena dirinya harus ditendang ke luar dari dalam mobil.
Kejadian penyekapan di dalam mobil itu terjadi pada Rabu (14/9) sore, sekitar pukul 15.00 wita di samping sekolah SDN Sei Lulut 8 Banjarmasin.
"Seperti itu ceritanya yang saya dapat dari orang tua dan anak didik saya yang mengalami kejadian tersebut," ucapnya.
Terus dikatakannya, untuk YG saat ini tidak masuk sekolah karena masih mengalami trauma dan takut atas kejadian yang dia alami. Sementara itu orang tua dari YG bernama Zurkani di Banjarmasin, mengatakan, saat itu dirinya menjemput anaknya dan terlihat anaknya lesu serta bajunya kotor.
Sampai di rumah dirinya merasa curiga kenapa tangan anaknya terus terlipat menutup dada, setelah ditanya YG tetap tidak mau cerita.
"Saya coba telepon wali kelasnya namun YG malah menangis dan ketakutan dari tingkah lakunya itu membuat saya bertanya-tanya," tuturnya.
Tidak berapa lama YG mau cerita kalau dirinya disekap di dalam mobil lalu diambil darahnya setelah itu ditendang keluar mobil oleh lima orang laki-laki.
Warga Komplek Smanda Raya, Smanda 3 Rt 20 Banjarmasin Timur itu terus mengatakan, kejadian anaknya disekap itu terjadi di samping sekolahnya di dalam mobil.
Korban, saat ini diungsikan ke Gambut Kabupaten Banjar, Kalsel tempat pamannya.
"YG masih trauma dan takut hingga tidak mau sekolah untuk sementara waktu ini, dan ditangan kanannya terdapat memar serta bekas suntikan," ujar Zurkani.
Saat ditanya, apakah kasus yang dialami anaknya itu sudah dilaporkan kepihak yang berwajib, dirinya menjawab belum dilaporkan. (wajibbaca.com)