loading...
Lagi-lagi Lion Air dirundung masalah. Pasalnya pada Sabtu, 14 November lalu ada laporan penumpang terkait suara desahan di penerbangan JT 990 dari Surabaya tujuan Denpasar.
Penumpang yang melaporkan kejadian ini adalah Lambertus Maengkom.Ia dan ratusan penumpang lainnya kaget saat pilot yang menerbangkan pesawat Lion Air JT 990 'bermain-main' saat take off.
Lambertusmenyebut ada suara dari kokpit yang diduga dari pilot menawarkan pramugari janda kepada para penumpang sebagai kompensasi delay. Selain itu, dia juga melaporkan suara desahan yang terdengar dari kokpit lewat pengeras suara pesawat.
Berikut cerita lengkap kronologisnya seperti dilansir dari detik.com:
Sabtu, 14 November 2015
Pukul 17.00 WIB
Lambertus tiba di Bandara Juanda Surabaya. Dia hendak terbang ke Denpasar menggunakan pesawat Lion Air JT 990. Di jadwal, dia harusnya terbang sekitar pukul 19.15 WIB.
Pukul 19.30 WIB
Menurut Lambertus, pesawat belum berangkat, padahal seharusnya dijadwalkan pukul 19.15 WIB. Tidak ada pengumuman delay. Para penumpang yang sudah menunggu sejak 40 menit sebelumnya di gate bandara tak mendapat pemberitahuan. Mereka akhirnya protes ke kantor perwakilan Lion Air di bandara. Sempat terjadi kericuhan.
Pukul 21.15 WIB
Pesawat akhirnya berangkat setelah delay lebih dari dua jam. Para penumpang mengantre bergantian masuk ke dalam pesawat. Nah, saat antrean tersebut, terdengar suara dari kokpit pesawat lewat speaker. Suara tersebut membuat para penumpang kaget. Pramugari kami ini ditinggal suaminya, gagal dalam pernikahan pertama. Janda cantik, berhidung pesek, demikian suara tersebut seperti ditirukan oleh Lambertus.
Menurut Lambertus, itu diucapkan berulang-ulang, terutama kata janda. Para penumpang sempat kebingungan. Mereka saling melihat satu sama lain dan terkesan panik. Namun tak bisa berbuat apa-apa. Saat take off, lampu kabin dimatikan. Lambertus sempat melihat ada gerak-gerik orang namun tak jelas siapa.
Tak lama kemudian, ada suara-suara aneh kembali terdengar di pengeras suara pesawat. Suaranya seperti desahan. Terdengar juga suara seperti memanggil seseorang. Susah digambarkan (suaranya). Yang pasti desahan, kata Lambertus sambil mengatakan suara itu muncul beberapa kali. Penumpang di pesawat semakin ketakutan.
Pukul 22.00 WIB
Pesawat tiba di Bandara Ngurah Rai Bali. Seperti biasa, pramugari mengumumkan ketibaan di bandara dan para penumpang yang hendak transit agar menghubungi kru darat Lion Air. Nah, di tengah pengumuman ini ada lagi suara dari kokpit pesawat.
Transit kemane?ucap suara di kokpit pesawat tersebut. Saat itu, pesawat dalam kondisi masih berjalan menuju area pemberhentian. Saat sabuk pengaman dilepaskan, pramugari menyampaikan pengumuman lagi yang menyatakan selamat datang di Bandara Ngurah Rai dan selamat malam. Namun muncul lagi celetukan dari kokpit pesawat.
Krunya nge-rock! ucap seorang pria di kokpit setengah berteriak seperti ditirukan Lambertus. Setelah itu, lampu kembali dinyalakan. Para penumpang gelisah. Mereka sibuk berdiskusi dan bertanya-tanya, ada masalah apa dengan pilot tersebut. Sebagian ada yang emosi dan mau menyampaikan keberatan.
Alasannya, penerbangan mereka dikemudikan oleh pilot yang seperti main-main. Sebagian penumpang ada yang ingin menemui si pilot. Namun tak berhasil. Sempat muncul juga insiden gedor-gedoran pintu pilot. Di tengah kericuhan itu, pilot sempat keluar dan dia malah tertawa. Upaya Lambertus untuk menemui pilot tersebut juga tak berhasil. Mereka dihalangi oleh petugas Lion Air.
Minggu, 15 November 2015
Lambertus akhirnya membuat pengaduan online ke Kementerian Perhubungan. Setelah itu, aduannya beredar dan membuat kehebohan. Ada tiga hal yang dipersoalkan oleh pria asal Bali tersebut. Di antaranya proses take off dan landing yang seharusnya jadi momen krusial saat penerbangan malah dijadikan candaan oleh pilot. Dia juga meminta pilot atau kopilot meminta maaf. Dengan demikian, rasa aman dan percaya dari penumpang bisa kembali muncul.
*****
Kementerian Perhubungan mengaku belum menerima laporan soal peristiwa ini. Namun Menhub Ignasius Jonan sudah siap memberikan sanksi jika ada kesalahan dan terbukti. Public Relations Manager Lion Air, Andy M Saladin mengatakan sedang melakukan penyelidikan internal.
Untuk sementara, mereka melarang kopilot di pesawat tersebut terbang. Belum jelas, apakah kopilot yang melakukan aksi desahan atau bukan.
Untuk Co Pilot (penerbang) yang bertugas pada saat itu telah kami grounded sampai dengan waktu yang tidak ditentukan untuk mempermudah pengumpulan informasi, jelas Andy dalam rilis tertulis.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa Co-Pilot kami melakukan pelanggaran yang di luar prosedur atau di luar kepantasan maka akan kami berikan sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, tegasnya. (berantai.com)