loading...
Reportaseterkini.net - Siapa yang tidak kenal dengan Musa. Bocah berusia tujuh tahun ini telah membuat geger masyarakat Indonesia. Karena sejak menginjak usia enam tahun, putra pertama pasangan La Ode Abu Hanafi dan Yulianti ini telah hafal Al-Qur�an di luar kepala.
Ternyata, adik kandung Musa, Lukman, juga mengikuti jejak kakaknya yang menjadi hafidz cilik. Kini di usianya yang ke-enam tahun, Lukman telah hafal 15 juz.
�Lukman sudah hafal Al-Qur�an, sekarang sudah masuk juz yang kelima belas,� kata La Ode Abu Hanafi. Metode yang dilakukan oleh Lukman dalam menghafal, tak jauh berbeda dengan Musa, yaitu dibimbing langsung oleh sang ayah. �Lukman selalu ikut ngaji, kalau Musa ngaji, Lukman juga ikutan ngaji,� ujarnya.
Menurut La Ode, Musa mulai mengaji dari setelah sholat subuh hingga pukul Sembilan pagi, setelah itu baru sarapan dan istirahat. �Setelah sholat subuh Musa dan adiknya ngaji sama saya sampai pukul 8.30 hingga 9.00,� terangnya.
Bahkan, ketika sang ayah ada keperluan keluar kota, rutinitas Musa dan adiknya terus berjalan seperti biasa. �Kalau saya pergi, Musa ngaji dengan saya menggunakan telepon,� paparnya.
Dengan cara inilah La Ode Abu Hanafi sukses menjadikan anak-anaknya hafal Al-Qur�an, tak pernah meninggalkan mengaji meskipun dalam kondisi apapun. Seperti diketahui, sejak beberapa tahun lalu nama Musa dikenal luas oleh masyarakat, ia menjadi hafidz Al-Qur�an 30 juz saat berusia enam tahun.
Semoga makin banyak anak-anak Indonesia seperti Musa. Amin | via fokusislam.com
Ternyata, adik kandung Musa, Lukman, juga mengikuti jejak kakaknya yang menjadi hafidz cilik. Kini di usianya yang ke-enam tahun, Lukman telah hafal 15 juz.
�Lukman sudah hafal Al-Qur�an, sekarang sudah masuk juz yang kelima belas,� kata La Ode Abu Hanafi. Metode yang dilakukan oleh Lukman dalam menghafal, tak jauh berbeda dengan Musa, yaitu dibimbing langsung oleh sang ayah. �Lukman selalu ikut ngaji, kalau Musa ngaji, Lukman juga ikutan ngaji,� ujarnya.
Menurut La Ode, Musa mulai mengaji dari setelah sholat subuh hingga pukul Sembilan pagi, setelah itu baru sarapan dan istirahat. �Setelah sholat subuh Musa dan adiknya ngaji sama saya sampai pukul 8.30 hingga 9.00,� terangnya.
Bahkan, ketika sang ayah ada keperluan keluar kota, rutinitas Musa dan adiknya terus berjalan seperti biasa. �Kalau saya pergi, Musa ngaji dengan saya menggunakan telepon,� paparnya.
Dengan cara inilah La Ode Abu Hanafi sukses menjadikan anak-anaknya hafal Al-Qur�an, tak pernah meninggalkan mengaji meskipun dalam kondisi apapun. Seperti diketahui, sejak beberapa tahun lalu nama Musa dikenal luas oleh masyarakat, ia menjadi hafidz Al-Qur�an 30 juz saat berusia enam tahun.
Semoga makin banyak anak-anak Indonesia seperti Musa. Amin | via fokusislam.com